Penasaran? Let's see this post!! Cekidooottt
1. Awan Stratosfer Kutub
Awan stratosfer kutub terbentuk pada lapisan stratosfer pada ketinggian 50.000 sampai
80.000 kaki. Awan ini diklasifikasikan ke dalam Tipe I (bentuk awan lebih menyebar
dan warna kurang terang). Sayangnya, awan stratosfer Kutub memainkan peran
kunci dalam penipisan ozon secara masif di atas Kutub Utara dan Antartika. NASA
menjelaskan bahwa awan ini terbentuk hanya pada suhu yang sangat rendah.
Dalam beberapa tahun terakhir, suasana di atas Kutub Utara lebih dingin dari biasanya,
dan awan stratosfer kutub ini terus berlangsung hingga musim semi. Akibatnya, tingkat
ozon terus menurun.
80.000 kaki. Awan ini diklasifikasikan ke dalam Tipe I (bentuk awan lebih menyebar
dan warna kurang terang). Sayangnya, awan stratosfer Kutub memainkan peran
kunci dalam penipisan ozon secara masif di atas Kutub Utara dan Antartika. NASA
menjelaskan bahwa awan ini terbentuk hanya pada suhu yang sangat rendah.
Dalam beberapa tahun terakhir, suasana di atas Kutub Utara lebih dingin dari biasanya,
dan awan stratosfer kutub ini terus berlangsung hingga musim semi. Akibatnya, tingkat
ozon terus menurun.
2. Awan Jacques Cousteau
Awan Jacques Cousteau atau juga dapat disebut undulatus asperatus. Nama resmi
undulatus asperatus diambil karena bentuk awan yang berundulasi dapat
digambarkan sebagai awan yang sangat turbulen dan kacau. Menurut Guardian.
co.uk, penyair Romawi Virgil menggunakan kata asperatus dalam sebuah
puisi untuk menggambarkan permukaan laut yang bergelombang karena angin utara.
undulatus asperatus diambil karena bentuk awan yang berundulasi dapat
digambarkan sebagai awan yang sangat turbulen dan kacau. Menurut Guardian.
co.uk, penyair Romawi Virgil menggunakan kata asperatus dalam sebuah
puisi untuk menggambarkan permukaan laut yang bergelombang karena angin utara.
3. Awan Noctilucent
Awan noctilucent muncul beberapa kali di Eropa dan Amerika Serikat. Para ilmuwan
percaya bahwa mereka muncul karena disebabkan oleh pemanasan global. Karena
fenomena ini pada dasarnya baru, tampaknya lebih banyak pertanyaan daripada
jawaban atas fenomena awan ini. Jenis awan ini pertama kali diamati 126 tahun
lalu oleh seorang astronom amatir. Terletak di lapisan mesosfer, awan noctilucent
adalah awan tertinggi yang ada di dunia. Awan yang membentuk 50 mil di atas
permukaan bumi umumnya tidak berwarna, meskipun ada sebagian yang berwarna
biru pucat, hijau gelap, kuning terang dan kadang-kadang merah.
percaya bahwa mereka muncul karena disebabkan oleh pemanasan global. Karena
fenomena ini pada dasarnya baru, tampaknya lebih banyak pertanyaan daripada
jawaban atas fenomena awan ini. Jenis awan ini pertama kali diamati 126 tahun
lalu oleh seorang astronom amatir. Terletak di lapisan mesosfer, awan noctilucent
adalah awan tertinggi yang ada di dunia. Awan yang membentuk 50 mil di atas
permukaan bumi umumnya tidak berwarna, meskipun ada sebagian yang berwarna
biru pucat, hijau gelap, kuning terang dan kadang-kadang merah.
4. Awan Anvil
Awan Anvil juga dikenal dengan nama cumulonimbus incus, sebagian besar terdiri
dari partikel-partikel es. Awan ini adalah awan badai yang telah matang yang
suatu waktu dapat menyebabkan badai dan kemudian tornado. Awan cumulonimbus
dibagi menjadi dua spesies: calvus dan capillatus. Terdapat fakta yang cukup menarik
dari awan ini, dimana awan anvil yang berada pada tingkat paling tinggi sering
mengandung salju yang berat karena lapisan atas tersebut sangat dingin. Salju
kemudian mencair menjadi hujan ketika jatuh ke dalam lapisan udara hangat
di dataran rendah. Menurut WeatherQuestions.com, 40 sampai 50% dari hujan
yang diproduksi oleh badai rata-rata berasal sebagai es dan salju, bahkan
untuk badai yang terjadi di daerah tropis.
dari partikel-partikel es. Awan ini adalah awan badai yang telah matang yang
suatu waktu dapat menyebabkan badai dan kemudian tornado. Awan cumulonimbus
dibagi menjadi dua spesies: calvus dan capillatus. Terdapat fakta yang cukup menarik
dari awan ini, dimana awan anvil yang berada pada tingkat paling tinggi sering
mengandung salju yang berat karena lapisan atas tersebut sangat dingin. Salju
kemudian mencair menjadi hujan ketika jatuh ke dalam lapisan udara hangat
di dataran rendah. Menurut WeatherQuestions.com, 40 sampai 50% dari hujan
yang diproduksi oleh badai rata-rata berasal sebagai es dan salju, bahkan
untuk badai yang terjadi di daerah tropis.
5. Awan Lenticular
Awan ini biasanya terbentuk karena gelombang gravitasi. Awan stasioner dapat
diklasifikasikan menjadi cirrocumulus standing lenticular (CCSL), altocumulus
standing lenticularis (ACSL) dan stratocumulus standing lenticular (SCSL).
Karena bentuknya yang menakjubkan, awan lenticular sering keliru dikira sebagai UFO.
diklasifikasikan menjadi cirrocumulus standing lenticular (CCSL), altocumulus
standing lenticularis (ACSL) dan stratocumulus standing lenticular (SCSL).
Karena bentuknya yang menakjubkan, awan lenticular sering keliru dikira sebagai UFO.
6. Awan Morning Glory
Awan Morning Glory merupakan fenomena langka dan dramatis. Gulungan awan ini terjadi
di lapisan atmosfer yang lebih rendah menjelang terjadinya badai dan dapat paling
sering diamati di Australia Utara. Awan Morning Glory juga pernah dijumpai di Jerman,
Amerika Tengah, Selat Inggris dan Timur Rusia. Awan ini panjangnya dapat mencapai
sampai 1000 km dan kadang-kadang terdapat sampai tujuh atau delapan awan yang
berjejer berturut-turut. Meskipun sedang dipelajari selama lebih dari 70 tahun oleh
para ilmuwan, fenomena atmosfer yang luar biasa belum dapat dipahami dengan jelas.
di lapisan atmosfer yang lebih rendah menjelang terjadinya badai dan dapat paling
sering diamati di Australia Utara. Awan Morning Glory juga pernah dijumpai di Jerman,
Amerika Tengah, Selat Inggris dan Timur Rusia. Awan ini panjangnya dapat mencapai
sampai 1000 km dan kadang-kadang terdapat sampai tujuh atau delapan awan yang
berjejer berturut-turut. Meskipun sedang dipelajari selama lebih dari 70 tahun oleh
para ilmuwan, fenomena atmosfer yang luar biasa belum dapat dipahami dengan jelas.
7. Awan Mammatus
Awan mammatus merupakan formasi awan yang tampak aneh. Juga dikenal sebagai
mammatocumulus, mereka sering dihubungkan dengan terjadinya badai yang parah.
Awan ini terbentuk karena konveksi dan daya apung dari udara. penguapan
menyebabkan kantong dengan daya apung negatif sehingga udara dingin
terjebak di dalam awan. Hal ini membuat embusan awan ke bawah dan bukannya
naik seperti awan kumulus, dan mereka akhirnya menjadi seperti gelembung terbalik.
mammatocumulus, mereka sering dihubungkan dengan terjadinya badai yang parah.
Awan ini terbentuk karena konveksi dan daya apung dari udara. penguapan
menyebabkan kantong dengan daya apung negatif sehingga udara dingin
terjebak di dalam awan. Hal ini membuat embusan awan ke bawah dan bukannya
naik seperti awan kumulus, dan mereka akhirnya menjadi seperti gelembung terbalik.
8. Awan Shelf
Awan Shelf adalah menonjol seperti rak dari awan badai induk mereka. Pembentukan awan
ini dikaitkan dengan fenomena yang dikenal sebagai “gust front”. Jenis awan ini sering keliru
dikira sebagai awan dinding. Perbedaannya adalah bahwa awan dinding biasanya muncul
di belakang badai, sementara Awan Shelf di tepi paling depan dari badai tersebut.
ini dikaitkan dengan fenomena yang dikenal sebagai “gust front”. Jenis awan ini sering keliru
dikira sebagai awan dinding. Perbedaannya adalah bahwa awan dinding biasanya muncul
di belakang badai, sementara Awan Shelf di tepi paling depan dari badai tersebut.
9. Awan Cirrus Radiatus
Awan Cirrus Radiatus dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan ukuran dan terjadi
di wilayah terdingin dan tertinggi dari troposfer. Awan Cirrus Radiatus yang halus
dan tipis ini muncul untuk berkumpul ke satu titik di cakrawala. Yang lucu adalah
bahwa mereka hanya menjadi sejajar satu sama lain dan awan cirrus radiatus tidak
pernah bersatu sama sekali.
di wilayah terdingin dan tertinggi dari troposfer. Awan Cirrus Radiatus yang halus
dan tipis ini muncul untuk berkumpul ke satu titik di cakrawala. Yang lucu adalah
bahwa mereka hanya menjadi sejajar satu sama lain dan awan cirrus radiatus tidak
pernah bersatu sama sekali.
10. Awan Gelombang Kelvin-Helmholtz
Awan Gelombang Kelvin-Helmholtz terlihat seperti gelombang laut yang sedang menerjang.
Awan yang indah ini diberi nama dengan nama penemunya yaitu dua orang fisikawan
asal Jerman bernama Hermann von Helmholtz dan temannya asal Inggris yang juga
fisikawan Lord Kelvin. Awan ini terbentuk ketika dua lapisan yang berbeda dari udara yang
bergerak melewati satu sama lain pada kecepatan yang berbeda. Awan ini sering
dijadikan indikator untuk ketidakstabilan atmosfer.
Awan yang indah ini diberi nama dengan nama penemunya yaitu dua orang fisikawan
asal Jerman bernama Hermann von Helmholtz dan temannya asal Inggris yang juga
fisikawan Lord Kelvin. Awan ini terbentuk ketika dua lapisan yang berbeda dari udara yang
bergerak melewati satu sama lain pada kecepatan yang berbeda. Awan ini sering
dijadikan indikator untuk ketidakstabilan atmosfer.
(sumber : www.langitberita.com)
No comments:
Post a Comment